Anda pasti sepakat bahwa pendidikan adalah salah satu kebutuhan dasar sekaligus bekal kehidupan yang tidak dapat ditawar bagi masa depan seorang individu.


Karena tergolong kebutuhan yang penting, maka banyak orang tua yang tidak sayang mengeluarkan uang ekstra untuk memberikan pendidikan yang terbaik bagi anaknya. Memiliki anak yang mampu mengenyam pendidikan tentunya merupakan idaman bagi semua orang tua.

Hal ini berlaku bagi semua orang tua yang memiliki anak dengan usia berapapun, termasuk anak-anak berusia bawah lima tahun (balita).

Orang tua yang memiliki anak balita pasti menginginkan anak-anaknya untuk bersekolah. Salah satu alasan di balik keinginan ini yaitu ingin melihat betapa lucunya anak-anak mereka saat mereka berseragam.

Selain itu juga, ada juga orang tua yang ingin agar anak-anaknya cepat bisa membaca dan menulis, serta melakukan perhitungan matematika sederhana.

Nah, untuk mengakomodasi keinginan-keinginan seperti ini, maka banyak orang tua yang menyekolahkan anak balitanya ke sebuah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), kelompok bermain (playgroup), atau Taman Kanak-Kanak (TK atau TKK).

Ketiga istilah ini (PAUD, playgroup, TKK) sering dianggap sama oleh banyak orang tua, padahal ketiga istilah ini memiliki makna yang cukup berbeda.

Pengertian Playgroup

Setiap tahun ajaran baru dibuka, banyak orang tua yang memiliki anak balita menghadapi dilema. Mereka bingung, karena apakah memasukkan sang anak ke PAUD, TKK, atau playgroup merupakan suatu hal yang wajib hukumnya.

Banyak orang tua yang menganggap bahwa mendaftarkan sang anak ke PAUD/TKK/playgroup merupakan hal yang wajib, karena di tempat itulah anak akan dibekali beberapa hal penting sebelum sang anak memasuki bangku SD.

Namun, ada juga orang tua yang menganggap bahwa itu bukanlah hal yang penting, karena sang anak juga bisa melaksanakan aktivitas bermain dan belajar di rumahnya, sehingga mereka tidak perlu disekolahkan ke PAUD, TKK, atau playgroup yang memiliki aktivitas sama seperti yang sudah anak tersebut biasa lakukan di rumahnya.

Nah, tentunya penting atau tidak pentingnya PAUD, TKK, atau playgroup ini sangat dipengaruhi oleh nilai sosial yang dimiliki orang tua dan kegiatan sehari-hari yang dihabiskan oleh orang tua dan anaknya.

Terlepas dari penting atau tidak pentingnya PAUD, TKK, atau playgroup ini, Anda harus tahu terlebih dahulu perbedaan antara ketiganya.

Menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 Pasal 28 yang mengatur tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas), hanya terdapat satu bentuk sistem pendidikan untuk anak berusia 1 hingga 6 tahun yang belum memasuki jenjang pendidikan SD, yaitu PAUD.

Nah, menurut UU Sisdiknas tersebut, PAUD sendiri diselenggarakan melalui tiga jalur, yaitu:

  1. Jalur formal, yang berupa TKK dan ditujukan untuk anak-anak berusia 4 sampai 6 tahun.
  2. Jalur nonformal, yang berupa playgroup dan Taman Penitipan Anak (TPA), yang biasanya ditujukan untuk anak-anak berusia 2 sampai 4 tahun.
  3. Jalur informal, yaitu pendidikan anak yang diberikan di keluarga.

Berdasarkan tiga jalur yang diperkenalkan melalui UU Sisdiknas, maka Anda dapat mengetahui bahwa TKK dan playgroup hanyalah salah satu jenis dari PAUD.

PAUD sendiri adalah jenjang pendidikan, sama seperti SD, SMP, atau SMA. Di dalam jenjang PAUD tersebut, terdapat beberapa lembaga pendidikan seperti playgroup, TKK, TPA, dan lembaga lainnya, baik yang formal maupun yang nonformal. Unit keluarga pun juga termasuk salah satu bagian dari PAUD, yaitu sebuah lembaga pendidikan informal di jenjang PAUD.

Nah, karena artikel ini lebih khusus membahas tentang playgroup, maka tidak ada salahnya jika pengertian playgroup ditegaskan kembali.

Menurut UU Sisdiknas tadi, playgroup merupakan salah satu lembaga pendidikan di jenjang PAUD, yang penyelenggaraannya dilakukan secara nonformal, dan biasanya ditujukan bagi anak-anak balita, yaitu yang berusia 2 sampai 4 tahun.

Setelah Anda mengetahui perbedaan antara ketiga istilah ini, maka Anda juga perlu mengetahui manfaat PAUD tersebut, terutama playgroup.

Manfaat Playgroup bagi Anak

Ketika seorang anak mengenyam pendidikan PAUD-nya, sang anak biasanya tidak dituntut untuk mempelajari materi pelajaran.

Dalam hal ini, membaca, menulis, dan berhitung (calistung) bukanlah menjadi materi utama yang diajarkan kepada para siswa PAUD. Bahkan, kebanyakan lembaga di jenjang PAUD ini tidak mengajarkan calistung kepada para siswanya.

Lantas, kalau begitu, apa saja yang akan dipelajari si kecil ketika memasuki jenjang PAUD ini? Biasanya ketika si kecil memasuki sekolah PAUD, ia hanya akan ditanamkan nilai-nilai jasmani dan rohani yang baik, sehingga ia mampu menampilkan rasa percaya diri dan optimal dalam menunjukkan kemampuannya di masa-masa emas pertumbuhannya.

Hal ini pun juga berlaku di playgroup. Jika anak-anak berusia 2 hingga 4 tahun memasuki playgroup, maka mereka pun juga tidak akan diajarkan calistung.

Materi di playgroup kebanyakan berupa pengembangan motorik, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, serta cara bersikap dan berperilaku.

Materi ini pun dikemas dengan cara yang menyenangkan dan diselingi dengan berbagai aktivitas seperti mewarnai hingga bermain di luar ruangan. Kebanyakan aktivitas tersebut didominasi oleh aktivitas fisik, dengan tujuan menstimulasi potensi si kecil.

Nah, berdasarkan materi dan kegiatan yang sudah dijelaskan tersebut, maka Anda dapat dengan mudah mengetahui apa saja manfaat playgroup untuk anak-anak Anda. Berikut ini beberapa manfaat playgroup.

1. Membantu Perkembangan Sosial Anak

Nah, manfaat yang pertama inilah manfaat yang anak akan dapatkan ketika ia memasuki kelas playgroup. Manfaat ini tidak akan ia dapatkan ketika ia hanya bemain di rumah bersama orang tuanya.

Saat berada di sekolah, si kecil pun juga akan diajarkan tentang bagaimana cara bersosialisasi dan bekerja sama dengan teman-temannya. Dengan begitu, ia dapat berinteraksi dengan orang lain, terutama dengan guru dan teman-temannya.

Selain itu juga, jika ia berada di dalam suatu kelompok bermain dengan anak-anak lainnya, sang anak akan mampu mengelola emosinya dengan lebih baik.

Ditambah lagi, karena setiap anak di dalam kelompok tersebut memiliki perilaku yang berbeda-beda, maka sang anak dapat belajar tentang cara mencari solusi dari suatu permasalahan yang timbul di kelompok tersebut. Tentunya, hal ini dapat membuat si kecil menjadi lebih percaya diri.

2. Meningkatkan Perkembangan Bahasa

Bila pada usia 2 hingga 4 tahun sang anak belum terlalu lancar berbicara, maka playgroup dapat menjadi solusi yang tepat buatnya. Interaksi yang dilakukan setiap harinya bersama teman-temannya dapat meningkatkan kemampuan anak dalam berbahasa, berbicara, dan menguasai percakapan.

Beberapa interaksi di dalam kelas playgroup yang melatih kemampuan bicara anak yaitu diskusi kelompok, menyanyi, dan membaca.

Selain itu juga, stimulus nyanyian dan bacaan yang digunakan di dalam kelas sangat membantu si kecil dalam mempelajari banyak kosa kata, serta bisa menyampaikannya dalam sebuah kalimat kepada teman-teman maupun guru di kelasnya.

3. Mengembangkan Kemampuan Kognitif

Kemampuan kognitif adalah keterampilan berbasis otak yang diperlukan untuk melakukan tugas apapun, dari yang sederhana hingga yang kompleks sekalipun.

Kemampuan kognitif ini juga bisa disebut sebagai kemampuan berpikir, atau proses menerima sebuah informasi atau pengetahuan.

Nah, biasanya playgroup menerapkan kurikulum yang dapat memberikan pengalaman belajar yang sesuai dengan usia maupun kemampuan kognitif sang anak.

Dengan begitu, anak-anak dapat lebih mengembangkan kemampuan kognitifnya dengan adanya stimulasi yang tepat digunakan saat belajar.

Di dalam kelas playgroup, mereka pun juga diajak untuk melakukan banyak kegiatan, yang bisa melatih keterampilan anak dalam bidang-bidang tertentu, seperti menggambar, atau bernyanyi.

4. Membantu Perkembangan Motorik Anak

Manfaat terakhir dari playgroup yang dapat dirasakan anak yaitu berkembangnya motorik anak, baik motorik kasar maupun motorik halus.

Untuk melatih motorik halus, anak-anak biasanya akan diberikan alat permainan edukatif yang melatih koordinasi jari-jari tangan dan mata mereka, seperti melipat kertas dan meronce.

Selain itu, ada juga berbagai aktivitas bermain yang dapat mengasah kemampuan motorik kasar dan ketangkasan sang anak. Biasanya aktivitas seperti ini meminta sang anak untuk melakukan hal-hal fisik yang sesuai dengan umurnya dan melibatkan gerakan tangan dan kaki. Beberapa aktivitas ini yaitu melompat, melempar bola, dan berlari.

Belajar melalui bermain dapat memberikan stimulasi yang baik untuk mengembangkan emosi, sikap sosial, rasa percaya diri, rasa tanggung jawab, dan kematangan motorik bagi si kecil. Tentunya, semua hal ini hanya bisa didapat melalui playgroup.

Manfaat yang diperoleh dari aktivitas seperti ini tentunya akan sangat dirasakan sang anak, apalagi usia balita tersebut merupakan usia golden age, dimana sang anak sedang memasuki usia emas untuk bertumbuh dan berkembang.

Pada usia inilah, otak anak akan bertumbuh dan berkembang sangat cepat, sehingga orang tua perlu mempersiapkan pendidikan yang terbaik bagi mereka di usia tersebut.

Itulah pengertian dan manfaat playgroup bagi anak-anak berusia balita, terutama yang berusia 2 hingga 4 tahun. Nah, dari artikel ini, diharapkan Anda para orang tua dapat membuat keputusan yang bijak untuk memasukkan sang anak ke playgroup atau tidak.

Baca Juga :


03 Dec 2023