Cara membuat portofolio untuk bahan lamaran kerja bisa dibilang susah-susah gampang. Apalagi bagi lulusan baru atau fresh graduate yang baru akan membuat lamaran kerja untuk pertama kalinya.


Membuat surat untuk melamar kerja adalah hal yang sudah umum. Namun seringkali masih ditemui kesalahan yang akhirnya membuat rekruter enggan membaca lebih jauh. Surat lamaran kerja terdiri dari beberapa lampiran, salah satunya adalah portofolio kerja.

Portofolio adalah sebuah dokumen yang memuat bukti keterampilan, catatan pengalaman kerja dari seorang pencari kerja. Portofolio menjadi nilai tambah bagi seorang pencari kerja karena menunjukkan keahlian dari si pelamar.

Karena itulah portofolio kerja menjadi hal yang sangat krusial bagi seorang pencari kerja. Sebab dokumen tersebut bisa menjadi kunci awal bagi pencari kerja untuk lolos ke tahap berikutnya atau dalam hal ini adalah dipanggil wawancara.

Seringkali para fresh graduate mengeluh tak kunjung mendapat panggilan interview padahal sudah mengirim puluhan surat lamaran kerja ke berbagai perusahaan. Hal itu bisa disebabkan oleh sejumlah masalah, salah satunya adalah kesalahan dalam menulis portofolio.

Sebenarnya tidak semua perusahaan mengharuskan para pelamar untuk mencantumkan portofolio kerja. Biasanya dokumen tersebut dibutuhkan untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu di bidang seni desain, teknologi maupun penerbitan.

Namun tidak menutup kemungkinan juga diluar bidang tersebut ada yang mengintruksikan untuk mencantumkan portofolio.

Jika kebetulan menemukan lowongan kerja yang mensyaratkan untuk mencantumkan portofolio, seseorang harus tahu cara yang baik dan benar dalam membuatnya. Portofolio tidak boleh dibuat asal-asalan, karena nantinya hanya akan jadi tumpukan di meja HRD.

Cara Membuat Portofolio Lamaran Kerja

Berikut adalah beberapa cara membuat portofolio kerja yang baik dan benar agar bisa menarik rekruter dan memperbesar peluang dipanggil tahap interview.

1. Perkenalkan Diri

Hal pertama yang perlu ditulis dalam portofolio adalah memperkenalkan diri. Sebutkan nama, latar belakang pendidikan, filosofi dalam bekerja dan tujuan profesional dalam dunia kerja. 

Hal ini cukup penting karena kerap kali perusahaan mencari pekerja dengan tujuan yang sejalan dengan dengan perusahaan.

Namun yang perlu diperhatikan adalah dalam memperkenalkan diri usahakan membuat kalimat yang singkat, padat dan jelas. 

Jangan terlalu bertela-tele dan cukup tulis hal-hal yang dibutuhkan saja. Perkenal yang terlalu panjang akan membuat rekruter malas untuk melanjutkan. Dan hal itu bisa berdampak pada peluang untuk lolos tahap berikutnya.

2. Mencantumkan Skill Yang Menunjang Untuk Pekerjaan yang Dilamar

Hal paling utama yang diperlukan dalam portofolio kerja adalah skill. Hal itu karena skill adalah yang jelas paling diperhatikan oleh HRD sebagai bahan pertimbangan apakah pelamar kerja layak untuk masuk ke tahap berikutnya.

Hal paling penting diperhatikan adalah untuk memasukkan skill-skill yang berkaitan dengan bidang pekerjaan yang dilamar. 

Meski punya banyak skill jangan dimasukkan semuanya jika itu tidak ada hubungannya dengan pekerjaan yang dilamar.

Misalnya ingin melamar pada pekerjaan editor video maka cantumkan keahlian dalam mengoperasikan Adobe Premier, Adobe After Effect dan software editing lainnya. Meski mahir dalam ms. Excel tidak perlu dimasukkan karena tidak ada hubungannya dengan editing video.

3. Memasukkan Contoh Karya

Untuk semakin meyakinkan rekruter, pelamar kerja bisa juga memasukkan contoh karya yang pernah dibuat. Di beberap bidang pekerjaan biasanya dari perusahaan juga mewajibkan untuk memberikan contoh karya. Salah satunya adalah pekerjaan untuk desain grafis.

Cantumkan karya terbaik, namun ada baiknya yang paling terbaru lengkap dengan keterangan tahun pembuatan. Jelaskan juga secara singkat perihal karya tersebut misalnya karya tersebut untuk pekerjaan apa, tujuan dari dibuatnya karya tersebut dan sebagainya.

Dengan mencantumkan contoh karya terbaik jelas itu akan menjadi nilai tambah yang sangat tinggi dan besar kemungkinan untuk dipanggil ke tahap selanjutnya.

4Pencapaian Yang Pernah Diraih

Setelah skill dan contoh karya, masukkan juga berbagai capaian yang pernah diraih dalam bidang pekerjaan terkait. Prestasi dalam satu bidang pekerjaan membuat seseorang punya nilai lebih dimata seorang rekruter.

Sama seperti dalam menulis skill pekerjaan, cukup tulis pencapaian yang sesuai dengan pekerjaan yang dilamar. 

Misalnya ingin melamar pada pekerjaan penulis maka cantumkan prestasi misalnya pernah jadi penulis terbaik di kantor atau tulisan pernah dimuat media besar dan sebagainya.

Bagaimana Jika Tidak Punya Pengalaman Kerja?

Portofolio kerja seringkali menjadi hal yang membingungkan terutama bagi seorang Fresh Graduate. Bagaiman tidak, portofolio kerja berisi identik berisi pengalaman kerja, sementara seorang fresh graduate belum punya pengalaman kerja.

Namun tidak perlu berkecil hati dan langsung menyerah. Seorang fresh graduate bisa mencantumkan tugas-tugasnya ketika sekolah. 

Apalagi di jurusan tertentu misalnya desain grafis pasti seorang pelajar atau mahasiswa pernah menjalani prakterk membuat desain.

Selain itu jika pernah menjalani magang, hal itu juga bisa dicantumkan dan tentunya bisa menjadi nilai tambah dimata rekruter. yang jelas meskipun fresh graduate pasti tetap punya peluang yang besar untuk dipanggil interview.

Rekruter pun pasti akan memahami jika pelamar adalah seorang fresh graduate. Asalkan memahami bidang pekerjaan terkait rekruter jelas akan memberikan kesempatan.

5. Manfaatkan Website dan Aplikasi

Di era teknologi seperti sekarang ini, membuat portofolio untuk lamaran kerja lebih mudah dan lebih bervariasi caranya. Jika ingin membuat portofolio dengan tampilan yang lebih menarik dan eye catching maka bisa memanfaatkan aplikasi atau website pembuat portofolio kerja.

Sekarang ini sudah banyak aplikasi dan situs untuk membuat portofolio kerja. Menariknya lagi bisa diakses secara gratis. Pengguna bisa berkreasi membuat portofolio kerja semenarik mungkin.

Namun yang penting untuk diperhatikan adalah jangan membuat dokumen portofolio kerja yang ‘terlalu kreatif’. Maksudnya adalah sebuah dokumen portofolio adalah surat resmi sehingga tampilannya harus tetap terlihat formal.

Portofolio yang terlalu mencolok justru tidak baik. Alih-alih dapat menarik rekruter, portofolio yang seperti itu justru tidak akan bisa diterima.

Meski di perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang kreatif lebih fleksibel terkait desain portofolio namun tetap saja penting untuk memperhatikan formalitas dokumen.

6. Jangan Bertele-tele

Dalam menulis portofolio usahakan untuk membuat sesingkat mungkin tapi jelas. Jangan terlalu bertele-tele. Portofolio yang terlalu memenuhi lembar kertas justru tidak menarik di mata rekruter dan membuat cepat bosan.

Portofolioa yang ringkas juga akan membuat perusahaan lebih mudah dalam menganalisa dan membaca kemampuan yang dimiliki pelamar.

7. Pernyataan Keaslian

Setelah segala hal penunjang dalam portofolio kerja telah lengkap ditulis semua maka penting juga untuk memberikan pernyataan bahwa segala dokumen tentang skill, karya dan prestasi adalah asli dan tanpa rekayasa.

Memberikan pernyataan tersebut adalah sebuah jaminan bahwa semuanya asli dan apabila suatu hari ditemukan bahwa hal itu kebohongan maka siap dengan segala konsekuensi dan hukuman yang diterima.

Selain itu pernyataan keaslian juga menjadi penegasan bahwa semua materi tersebut tidak boleh disalin atau diduplikasi untuk kepentingan apa pun tanpa seizin Anda sebagai pemilik karya.


30 Mar 2022